Jumaat, 26 Mei 2017

DOA-DOA DIBULAN PUASA 

Doa Hari Pertama ( 1 )

Yaa Allah Jadikanlah Puasak sebagai Puasa Orang-orang yang benar-benar berpuasa dan Ibadah malamku sebagai Ibadah Orang-orang yang benar-benar melakukan ibadah malam dan jagalah aku dan tidurnya orang-orang yang lalai. Hapuskanlah Dosaku wahai Tuhan Sekalian Alam dan ampunilah aku, wahai Pengampun para Pembuat Dosa.

Doa Hari Kedua ( 2 )

Yaa Allah Dekatkanlah Aku Kepada Keridhoan-MU dan jauhkanlah aku dari kemurkaan serta Balasan-Mu.Berilah aku kemampuan untuk membaca Ayat-ayat-Mu dengan RahmatMu, wahai Maha Pengasih Dzat Semua Pengasih.

Doa hari Ketiga ( 3 )

Yaa Allah Berikanlah Aku Rizky akal dan kewaspadaan dan jauhkanlah aku dari kebodohan dan kesesatan. Sediakanlah bagian untuk ku dari segala kebaikan yang Kau Turunkan, Demi Kemurahan-Mu, wahai Dzat Yang Maha Dermawan dari semua Dermawan.

Doa Hari Keempat ( 4 )

Yaa Allah Berikanlah kekuatan kepadaku untuk menegakkan Perintah-perintah-Mu, dan berilah aku manisnya berdzikir mengingat-Mu. Berilah aku kekuatan untuk menunaikan syukur kepada-Mu dengan Kemuliaan-Mu. dan jagalah aku dengan penjagaan-Mu dan Perlindungan-Mu wahai Dzat Yang Maha Melihat.

Doa Hari Kelima ( 5 )

Yaa Allah... Jadikanlah aku diantara Orang-orang yang memohon ampunan dan jadikanlah aku sebagai Hamba-Mu yang Sholeh dan Setia serta jadikanlah aku diantara Auliya-Mu yang dekat disisi-Mu, dengan kelembutan-Mu wahai Dzat yang Maha Pengasih diantara semua Pengasih.

Doa Hari Keenam ( 6 )

Yaa Allah..Janganlah Engkau hinakan aku karena perbuatan Maksiat terhadap-Mu.Dan janganlah Engkau pukul aku dengan cambuk balasan-Mu, jauhkanlah aku dari hal-hal yang dapat menyebabkan kemurkaan-Mu,dengan anugerah dan bantuan-Mu wahai puncak keinginan orang-orang yang berkeinginan.

Doa Hari Ketujuh ( 7 )

Yaa..Allah bantulah aku untuk melaksanakan Puasanya dan Ibadah Malamnya, jauhkanlah aku dari kelalaian dan dosa-dosanya. dan berikanlah aku Dzikir berupa dzikir mengingat-Mu secara berkesinambungan dengan Taufiq-Mu, wahai pemberi petunjuk orang-orang yang sesat.

Doa Hari Kedelapan ( 8 )

Yaa..Allah Berikanlah aku Rizky berupa Kasih Sayang terhadap anak-anak yatim dan pemberi makan serta penyebaran salam dan pergaulan dengan orang-orang mulia, dengan kemuliaan-Mu wahai tempat berlindung bagi orang-orang yang berharap.

Doa Hari Kesembilan ( 9 )

Yaa..Allah, Sediakanlah untuk ku sebagian dari Rahmad-Mu yang luas. Dan berikanlah aku petunjuk kepada ajaran-ajaran-Mu yang terang, dan Bimbinglah aku menuju kepada Kerelaan-Mu yang penuh dengan Kecintaan-Mu wahai harapan orang-orang yang rindu.

Doa Hari Kesepuluh ( 10 )

Yaa..Allah, Jadikanlah aku diantara orang-orang yang bertawakal kepada-Mu, dan jadikanlah aku diantara orang-orang yang menang disisi-Mu, dan jadikanlah aku diantara orang-orang yang dekat kepada-Mu dengan Ihsan-Mu wahai Tujuan orang-orang yang Memohon.

Doa Hari Kesebelas ( 11 )

Yaa.. Allah Tanamkanlah dalam diriku kecintaan kepada perbuatan baik dan tanamkanlah dalam diriku kebencian terhadap kemaksiatan dan kefasikan. Jauhkanlah dariku dari kemurkaan-Mu dan api neraka dengan Pertolongan-Mu wahai penolong orang-orang yang meminta pertolongan.

Doa Hari Keduabelas ( 12 )

Yaa..Allah Hiasilah diriku dengan penutup dan kesucian. Tutupilah diriku dengan pakaian Qana'ah dan kerelaan.Tempatkanlah aku diatas jalan keadilan dan sikap tulus. Amankanlah diriku dari setiap yang aku takuti dengan penjagaan-Mu Wahai Penjaga orang-orang yang takut.

Doa Hari Ketigabelas ( 13 )

Yaa..Allah Sucikanlah diriku dari kekotoran dan kejelekan, berilah kesabaran padaku untuk menerima segala ketentuan dan berilah kemampuan kepadaku untuk bertaqwa dan bergaul dengan orang-orang yang baik dengan bantuan-Mu, wahai dambaan orang-orang miskin.

Doa Hari Keempatbelas (14)

Yaa.Allah..Janganlah engkau hukum aku, karena kekeliruan yang kulakukan. Dan ampunilah aku dari kesalahan-kesalahan dan kebodohan, janganlah Engkau jadikan diriku sebagai Sasaran Bala' dan Malapetaka dengan Kemuliaan-Mu, wahai kemuliaan kaum Muslimin.

Doa Hari Kelimabelas (15)

Yaa..Allah berilah aku Rizki berupa ketaatan orang-orang yang Khusyu'. Dan lapangkanlah dadaku dengan Taubatnya orang-orang yang menyesal, dengan Keamanan-Mu, wahai Keamanan untuk orang-orang yang takut.

Doa Hari Keenam belas (16)

Yaa..Allah Berilah aku kemampuan untuk hidup sebagaimana kehidupan orang-orang yang baik. Dan jauhkanlah aku dari kehidupan bersama orang-orang yang jahat. Dan lindungilah aku dengan Rahmat-Mu hingga sampai kepada alam akhirat, Demi Ketuhanan-Mu, wahai Tuhan Seru Sekalian Alam.

Doa Hari Ketujuh belas (17)

Yaa..Allah..Tunjukkanlah aku kepada amal kebajikan dan penuhilah hajat serta cita-citaku wahai Yang Maha Mengetahui Keperluan.Yang Ada didalam hati seluruh isi alam. Sholawat atas Muhammad dan Keluarganya yang suci.

Doa Hari Kedelapan belas (18)

Yaa Allah.. Sadarkanlah aku akan berkah-berkah yang terdapat disaat Sadarnya. Dan Sinarilah Hatiku dengan Terang Cahayanya dan bimbinglah aku dan seluruh anggota Tubuhku untuk dapat mengikuti ajaran-ajarannya demi cahaya-Mu wahai Penerang Hati Para Arifin.

Doa Hari Kesembilan belas (19)

Yaa Allah..Penuhilah bagianku dengan berkah-berkahnya dan mudahkanlah jalanku menuju kebaikan-kebaikannya. Janganlah kau jauhkan aku dari keutamaan kebaikan-kebaikannya. Wahai pemberi petunjuk kepada Kebenaran Yang Terang.

Doa Hari Kedua puluh.(20)

Yaa Allah..Bukakanlah bagiku pintu-pintu Surga dan tutupkanlah bagiku pintu-pintu Neraka. Dan berikanlah kemampuan padaku untuk membaca Al-Qur'an wahai penurun ketenangan didalam hati orang-orang Muk'min.

Doa Hari Keduapuluh satu ( 21 )

Yaa Allah...Berilah aku petunjuk menuju kepada keridho'an-Mu dan janganlah engkau berikan jalan Setan untuk menguasaiku. Jadikanlah Sorga bagiku sebgai tempat tinggal dan peristirahatan, w7ahai Pemenuh Keperluan orang-orang yang meminta.

Doa Hari Kedua puluh dua (22)

Yaa Allah bukakanlah bagiku pintu-pintu Karunia-Mu, turunkan untukku berkah-berkah-Mu, berilah kemampuan untukku kepada penyebab-penyebab Keridho'anMu dan tempatkanlah aku didalam SurgaMu yang luas, Wahai Penjawab Doa orang-orang yang dalam kesempitan.

Doa Hari Kedua puluh tiga (23)

Yaa Allah... Sucikanlah aku dari dosa-dosa. dan bersihkanlah diriku dari segala Aib. Tanamkanlah Ketaqwaan didalam hatiku, wahai Penghapus Kesalahan Orang-orang yang berdosa.

Doa Hari Keduapuluh empat (24)

Yaa Allah... Aku memohon kepadaMu hal-hal yang mendatangkan Keridho'anMu dan aku berlindung denganMu dan hal-hal yng mendatangkan KemarahanMu, dan Memohon kepadaMu kemampuan untuk mentaatiMu serta menghindari kemaksiatan terhadapMu, wahai Pemberi Para Peminta.

Doa Hari Keduapuluh lima (25)

Yaa Allah,...Jadikanlah aku orang-orang yang menyintai AuliaMu dan memusuhi musuh-musuhMu, jadikanlah aku pengikut Sunnah-sunnah penutup NabiMu, wahai Penjaga Hati Para Nabi.

Doa Hari Keduapuluh enam (26)

Yaa Allah...Jadikanlah usahaku sebagai usaha yang disyukuri dan Dosa-dosaku diampuni, amal perbuatanku diterima,dan seluruh Aibku ditutupi wahai Maha Pendengar dan Semua Yang Mendengar.

Doa Hari Keduapuluh tujuh (27)

Yaa Allah....Rizkikanlah kepadaku keutamaan Lailatul Qadr, dan ubahlah perkara-perkaraku yang sulit menjadi mudah. Terimalah permintaan maafku dan hapuskanlah dosa dan kesalahanku wahai Yang Maha Penyayang terhadap Hamba-hambaNya Yang Sholeh.

Doa Hari Keduapuluh delapan (28)

Yaa Allah.. Penuhkanlah hidupku dengan amalan-amalan Sunnah dan Muliakanlah aku dengan terkabulnya semua permintaan. Dekatkanlah perantaraanku kepadaMu diantara semua perantara, wahai Yang Tidak Tersibukkan oleh permintaan orang-orang yang meminta.

Doa Hari Keduapuluh sembilan (29)

Yaa Allah...Liputilah aku dengan Rahmat dan berikanlah Kepadaku Taufiq dan Penjagaan. Sucikanlah hatiku dan nada-nada fitnah, wahai Pengasih terhadap hamba-hambaNya yang Mukmin.

Doa Hari Ketiga puluh (30)

Yaa Allah... Jadikanlah Puasaku disertai dengan Syukur dan Penerima diatas jalan Keridho'anmu dan Keridho'an rasul, cabang-cabangnya kokoh dan kuat berkat pokok-pokoknya, Demi Kenabian Muhammad dan Keluarganya Yang Suci, dan segala Puji bagi Allah Tuhan sekalian Alam.

Selasa, 23 Mei 2017

Diam orang alim itu khianat ..


Tuan Guru Dato Tuan Ibrahim Tuan Man ..

- Diam orang alim itu khianat ..

- Orang alim perlu zahirkan ilmu yang dia ada . Sesiapa yang tak berbuat gitu maka Allah Taala akan melaknat dia dan para malaikat juga melaknat mereka lalu tidak diterima amal soleh nya walaupun yang wajib .. Nauzubillah ..

- Ulamak perlu tegas dengan ilmu dia . Bila berlaku kemungkaran , ulamak perlu sebut dan jangan berdiam diri ..

- Nabi s.a.w sebut akan datang satu masa manusia ini berperinsip seperti mengeggam bara api .. Islam bermula dengan keadaan asing dan di akhir zaman juga akan kembali asing  .. Kita boleh lihat sekarang bila kita nak laksana hukum Allah ni kita terpaksa jumpa seorang seorang ahli parlimen merayu untuk sokong .. Allahurobbi .. Nak laksana hukum Allah kena minta izin manusia .. Allahurobbi .. Ternyata kita sekarang dalam keadaan asing . Benar sabdaan Nabi s.a.w ..

- Walau Abu Lahab dah tak ada , tapi perangai Abu Lahab itu akan ada sampai hari Kiamat ..

- Pokok yang tumbuh di tepi air tak sama dengan pokok yang tumbuh di padang pasir .. Pokok tepi air manja dipotong sekali terus mati .. Tapi pokok di padang pasir walau dipotong banyak kali tak mati mati tetap hidup .. Begitulah keadaan PAS sekarang .. Kita ibarat pokok di padang pasir ..

- Arwah Tok Guru Nik Aziz pernah menasihati Dato Tuan Ibrahim .. Masuk politik jangan niat nak jadi kaya .. Nak kaya gi niaga ..

- Khalifah Sulaiman .. Ketika di dalam pemerintahannya , ada beberapa pekara yang tidak menepati hukum syarak . Suatu hari khalifah tunai haji di Mekah bila sampai Madinah beliau berjumpa ulamak besar ketika itu Abu Hazim .. Sulaiman minta nasihat pada Abu Hazim . Beliau bertanya kenapa Abu , kami ni jadi orang yang benci kematian kenapakah begitu wahai Abu .. Lalu dijawab Abu Hazim kamu runtuhkan akhirat kamu dan kamu bina dunia kamu maka kamu tidak akan pergi pada rumah yang kamu runtuhkan..  Kamu pasti sayang untuk tinggalkan rumah dunia yang dibina kamu .. Itulah keadaan kamu sekarang . Kerana itu kamu tidak suka pada kematian .. Lalu Sulaiman bertanya lagi . Bagaimana keadaan orang yang baik bertemu tuhan di akhirat . Org yg baik itu umpama orang yang bermusafir lama dan dia rindu pada keluarganya . Bila dia pulang dia nak cepat balik untuk jumpa orang tersayang .. Begitulah sifat orang yang baik yang nak cepat jumpa Tuhannya . Allahurobbi .. Mendegar kata kata itu menangislah Sulaiman dan dia bertanya lagi , apakah yang ada disisi ku untuk aku bertemu Tuhan di akhirat .. Jawab Abu .. Bentangkan lah diri kamu di hadapan al Quran nur Karim . Orang yang baik melakukan kebaikkan akan dibalas nikmat Syurga di akhirat sementara orang yang derhaka pada Allah akan dibalas di akhirat . Bertanya lagi Sulaiman dimana kah rahmat Allah .. Abu Hazim jawab ianya dekat dengan orang yang melakukan kebaikkan .. Mendengar kata itu lalu menangis lah dia .. Menteri nya menegur Abu .. Sepatutnya kamu mengembirakan  khalifah bukan membuatnya sedih .. Jawab Abu Hazim , Khalifah menangis ialah kerana takutkan Allah .. Sesungguhnya orang yang hatinya hidup akan takut kepada Allah ..

- Di Himpunan RUU355 .. Mereka yang hadir hampir 300 ribu orang .. Sedangkan yang menentang Islam pun buat himpunan jugak dalam 200 orang sahaja yang hadir ..

- Yang merosakan Ulamak ialah dunia .. Apa pula yang merosakan Umarak ? .. Itulah dia penasihat penasihat nya ..
- Siapa yang mencari jalan pasti dia akan ketemu jalan nya .. Seperti dalam al Fatihah yang kita baca hari2 .. Ya Allah kurniakan aku jalan yang benar .. Kalau kita sungguh2 mencari jalan yang betul pasti Allah Taala akan berikan kita kekuatan untuk menempuh jalan tersebut ..

- Ramai sekarang ni di Malaysia sedang menunggu nunggu Islam menang .. Sekarang mereka tak berani nak sokong sebab terikat dengan beberapa pekara .. Nabi s.a.w pernah bersabda pada penduduk arab dahulu .. Jika kamu tidak berani sokong Islam sekarang , ketika kami menang nanti silalah bersama kami .. Allahurobbi ..

- Ada masa kadang2 kita akan rasa lazat beribadat , ada masa kita akan rasa kosong .. Kerana apa .. Kerana perasaan itu tak jejak dihati .. Kita banyak fikir pasal benda lain selain Allah ..

- Khalifah Harun ar Rasyid pergi berjumpa dengan Fudayl Bin Iyyad untuk mohon nasihat .. Bila Fudayl nampak khalifah datang dia tutup lampu rumahnya .. Bila mereka bersalam , Fudayl sebut alangkah baiknya jika tangan khalifah yang lenbut ini tidak dihumban ke Neraka . MENANGIS lah Khalifah .. Menteri pengiring marah pada Fudayl .. Sepatutnya kamu membuatkan khalifah gembira .. Fudayl tanya pada khalifah .. Siapakah dia wahai khalifah .. Harun menjawab bahawa dia ialah menteri pengiring ku ..  Berhati hati lah kamu dengan menteri seperti ini dia mungkin menyenangkan hati kamu didunia tetapi dia akan menyusahkan kamu  dia akhirat .. Lalu mereka pun masuk kerumah . Kenapa rumah kamu gelap .. Kata Fudayl aku sengaja padamkan lampu sebab aku lihat di istana kamu aku terang menerang dengan cahaya . Aku bimbang kamu tidak pernah melihat kegelapan .. Lalu bagaimanakah kamu akan hadapi kegelapan di dalam kubur .. Lalu balik lah Khalifah Harun tanpa memberitahu hajat dia bertemu Fudayl kerana beliau telah terima 3 nasihat secara tak langsung .. Allahurobbi ..

- Bila mana anak muda rosak maka rosakkan lah masa depan negara .. Jangan dihidangkan dengan pekara2 lalai yang membuatkan mereka ini rosak ..

- Orang mukmin , pahalanya tidak mati walaupum dia sudah mati ..

- Nabi s.a.w pernah bersabda .. Orang khianat dalam harta tidak sebesar khianat dalam keturunan ..

- Nabi s.a.w bersabda .. Jangan kamu belajar ilmu untuk rasa hebat dikalangan ulamak dan jangan kamu belajar ilmu untuk jadi juara dikalangan orang yang bodoh dan jangan kami belajar ilmu untuk tampil hebat dalam majlis majlis demi menarik perhatian orang ramai  .. Nabi s.a.w sebut maka tempat kamu ialah di Neraka .. Nauzubillah ..

- Barat memerintah dengan akal . Kita memerintah dengan Quran dan Hadis .. Maka sesungguhnya hebat lagi Quran dan Hadis dari pada akal kerana pemerintahan kita bersama dengan redho Allah Taala ..

#istiqamah

Sabtu, 6 Mei 2017

Islam Bukan Agama Perkauman dan Kebangsaan.



Islam bukan agama perkauman dan kebangsaan. Islam tidak dipunyai oleh bangsa arab malahan Islam merupakan agama untuk semua manusia daripada segelap-gelap manusia sehinggalah seputih-putih manusia, daripada timur hingga ke barat. Kenapa Islam, bukan bangsa.

1. Islam agama yang adil dan sejahtera

Islam merupakan agama yang menjamin keselamatan manusia lantaran ia merupakan panduan daripada pencipta kepada manusia yang tidak mempunyai sebarang kepentingan melainkan semua peraturan itu adalah untuk kesejahteraan manusia. Keadilan Islam melepasi sempadan bangsa dan bahasa, malah tidak mengira warna kulit. Peraturan Islam menjamin hak setiap manusia walaupun dalam agama yang berbeza dengan Islam. Sejarah telah membuktikan bahawa orang bukan Islam telah mendapatkan hak yang sewajarnya di bawah pemerintahan Islam. Maka tiada sebarang alasan untuk menolak Islam.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ . مِنْ مُحَمَّدٍ عَبْدِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى هِرَقْلَ عَظِيمِ الرُّومِ . سَلاَمٌ عَلَى مَنِ اتَّبَعَ الْهُدَى ، أَمَّا بَعْدُ فَإِنِّى أَدْعُوكَ بِدِعَايَةِ الإِسْلاَمِ ، أَسْلِمْ تَسْلَمْ ، يُؤْتِكَ اللَّهُ أَجْرَكَ مَرَّتَيْنِ ، فَإِنْ تَوَلَّيْتَ فَإِنَّ عَلَيْكَ إِثْمَ الأَرِيسِيِّينَ

Maksudnya: Dengan nama Allah yang maha pengasih dan penyayang. Daripada Muhammad, yang merupakan hamba Allah dan rasulNya; surat ini ditujukan kepada Hercules, pembesar kerajaan Rom. Salam sejahtera kepada mereka yang mengikut petunjuk. Sesungguhnya, Aku mengajak tuan menerima seruan Islam. Peluk lah Islam, nescaya kamu akan selamat, dan Allah akan berikan dua ganjaran kepada kamu. Sebaliknya, sekiranya tuan engkar, tuan turut akan menanggung dosa para petani (di kalangan rakyat tuan). (Muttafaq alayh).

2. Rasulullah tidak pernah bangkitkan isu bangsa

Bangsa arab Quraysh yang dianggap sebagai zaman Jahilillah memiliki akhlak yang sangat bejat dan buruk sekali. Namun, dalam usaha memperbaiki dan mengukuhkan bangsa arab baginda telah mengajak mereka beriman dengan Allah dan menjadi seorang Muslim. Baginda tidak pernah mengungkit tentang isu bangsa arab, sebaliknya mengajak mereka membuangkan segala bentuk syirik dan mentauhidkan diri hanya kepada Allah. Dengan demikian itu, mereka mampu menjadi sebuah bangsa yang kuat dan dapat menjadi kuasa besar. Saidina Omar telah menyebut:

عن طارق بن شهاب قال : لما قدم عمر الشام أتته الجنود وعليه إزار وخفان وعمامة وأخذ برأس بعيره يخوض الماء ، فقالوا له : يا أمير المؤمنين ، تلقاك الجنود وبطارقة الشام وأنت على هذا الحال ، قال : فقال عمر : إنا قوم أعزنا الله بالاسلام ، فلن نلتمس العز بغيره.

Maksudnya: Apabila Saidina Omar sampai ke Syam, beliau telah disambut oleh para tentera sedangkan beliau hanya memiliki satu kain dan dua khuf sambil menuntun tali untanya merentasi air. Mereka berkata kepadanya, Wahai amir al-Mukminin, kenapa engkau berpenampilan begini sedangkan kamu menemui tentera dan pemimpin agama di Syam. Beliau menjawab, sesungguhnya kita merupakan satu kaum yang Allah telah muliakan dengan Islam. Kita tidak akan memperoleh kemuliaan dengan selain dari Islam. (Musannaf Ibn Abi Syaibah)

3. Islam merupakan agama yang memiliki rujukan

Al-Quran dan al-Sunnah merupakan asas kepada Islam yang menjadi sekadar panduan dan sebagai kata pemutus dalam sesuatu perkara. Kehebatan Islam terletak pada panduan ini sehingga tiada agama yang dapat menandingi kehebatan Islam. Manakala, bangsa tidak memiliki sebarang rujukan dan kata pemutus untuk membukti kehebatannya ke atas bangsa yang lain. Melebihkan satu bangsa ke atas bangsa yang lain tanpa memiliki asas yang kuat, mengundang lebih banyak masalah daripada penyelesaian.

4. Bangsa tidak menjadi sebab untuk bermusuh

Allah menciptakan kepelbagaian manusia untuk manusia mengenali antara satu sama lain. Ia bukanlah alasan untuk memusuhi antara satu sama lain. Malahan Allah memerintahkan orang Islam agar mengajak mereka beriman kepada Allah. Sekiranya kita meletakkan bangsa sebagai asas permusuhan, ia menyalahi perintah Allah. Musuh kepada Islam ialah mereka yang menentang dakwah Islam, walaupun di kalangan bangsa sendiri. Melindungi bangsa sendiri yang melakukan kezaliman merupakan perkauman yang ditentang oleh Rasulullah.


لَيْسَ مِنَّا مَنْ دَعَا إِلَى عَصَبِيَّةٍ وَلَيْسَ مِنَّا مَنْ قَاتَلَ عَلَى عَصَبِيَّةٍ وَلَيْسَ مِنَّا مَنْ مَاتَ عَلَى عَصَبِيَّةٍ

Maksudnya: Bukan daripada ajaran Islam, mereka yang mengajak kepada perkauman dan berperang mempertahankan perkauman. Bukan daripada Islam mereka yang mati di atas perkauman. (Sunan Abi Daud)

5. Matlamat akhir ialah dakwah

Dakwah merupakan tanggungjawab asasi kepada umat Islam. Kita bertanggungjawab menyampaikan mesej Islam kepada semua manusia sebagaimana yang dibawa oleh Rasulullah. Oleh sebab itu, Islam perlu dijadikan matlamat akhir bukan bangsa. Kukuh bangsa tidak beerti kukuh agama. Kukuh Islam beerti kukuh bangsa. Apabila kita meletakkan asas perjuangan itu bangsa, ia akan membawa sengketa dan perasaan tidak puas hati yang tidak berkesudahan.

6. Perkauman membawa kepada kezaliman

يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الْعَصَبِيَّةُ قَالَ « أَنْ تُعِينَ قَوْمَكَ عَلَى الظُّلْمِ

Maksudnya; Seorang sahabat bertanya ”Wahai Rasulullah, apa itu perkauman”. Rasulullah menjawab ”Kamu menolong kaum kamu ke atas kezaliman”. (Sunan Abi Daud)

SISTEM POLITIK DALAM ISLAM


Politik dan Islam tidak dapat dipisahkan, justeru ia adalah sebahagian daripada cara hidup manusia. Namun politik yang bagaimana? Ini yang menjadi persoalan. Sebahagian daripada pejuang Islam sendiri kabur dengan makna dan kehendak politik sebenarnya. Mereka terikut-ikut dengan aliran politik barat dan mengharapkan Islam dapat ditegakkan dengan cara itu. Malah mereka marah jika ada pejuang Islam lain yang tidak mahu terjebak dengan perangkap musuh-musuh Islam melalui bidang politik tajaan orang-orang kafir.

Mengapa ini terjadi? Ini disebabkan umat Islam tidak pernah didedahkan kepada satu bentuk politik yang bersih, kuat dan stratejik. Kini sudah tiba masanya kita mendedahkan apa itu politik Rasulullah dan bagaimana matlamat serta perlaksanaannya. Jarang benar ketokohan Rasulullah SAW ditonjolkan dalam bentuk bagaimana baginda berpolitik untuk menaikkan Islam di tengah jahiliah.

Bagaimana ia memproses peribadi-peribadi yang dulunya menentang Islam? Ke arah cinta dan sanggup mati kerana Islam. Jika rahsia ini terserlah, ertinya semakin cerahlah jalan ke arah mencontohi Rasulullah sebagai ahli politik.

Politik ialah bagaimana hendak mentadbir manusia mengikut jalan dan matlamat yang telah ditentukan. Politik Islam bercita-cita untuk mendidik dan membawa manusia supaya mempunyai kesedaran, kefahaman, penghayatan dan seterusnya dapat menegakkan kalimatullah di seluruh bidang kehidupan. Ini dibuat melalui saranan, contoh tauladan, memberi pimpinan dan lain-lain cara yang dibolehkan oleh syariat. Tujuannya agar semua manusia terhindar daripada Neraka dan dapat masuk ke dalam Syurga.

Jadi, inilah garis politik Rasulullah. Dan di bidang ini tiada siapa yang dapat menandingi baginda. Rasulullah SAW tidak memimpin secara politik demokrasi, secara diktator atau pun secara autokrasi. Dengan kefahaman yang tinggi tentang jiwa, akal, dan perasaan manusia, Rasulullah SAW telah berjaya memimpin secara fitrah. Maksudnya, Rasulullah SAW membawa manusia ke jalan yang diyakininya tanpa paksaan dan tekanan. Ia mampu memindahkan hasrat yang terpendam dilubuk hatinya menjadi hasrat orang lain. Ertinya politik Rasulullah ialah politik dari hati ke hati.

Allah berfirman:

"Tiada paksaan dalam agama, sesungguhnya telah nyata kebenaran daripada kesesatan."

Atas dasar ini, Rasulullah SAW berjaya menawan jiwa manusia dan daripada situlah seluruh harta, tenaga dan nyawa pengikut-pengikutnya diserah bulat-bulat untuk Islam.

Di antara fitrah semulajadi manusia ialah mahu pandangannya dihormati dan dihargai. Rasulullah sedar hakikat ini. Oleh itu apabila Rasulullah berhadapan dengan ahli ekonomi seperti Abd Rahman bin Auf, yang minat serta kecenderungannya di bidang perniagaan, beliau memupuk bakat itu supaya terus subur dan berkembang. Akhirnya Abdul Rahman Bin Auf pun menjadi pengusaha yang berjaya.

Bila Rasulullah SAW berhadapan dengan pakar di bidang ketenteraan seperti Khalid Al Walid, maka semangat perwiranya terus disuburkan ke arah jihad fisabilillah, kebalikan daripada semangat Assobiyah (Nasionalisma). Bila baginda berhadapan dengan ahli fikir, pakar strateji dan kepala perancang seperti Umar IbnulKhattab, maka Rasulullah SAW terus mendorong ke arah bagaimana untuk menggunakan kepakaran itu buat kemenangan dan kejayaan Islam. Oleh itu setiap individu di kalangan para sahabat akan rasa dihargai kerana bakat dan kelebihan semulajadinya berperanan dalam perjuangan Islam. Seorang buruh, petani, peniaga, pentadbir dan semua lapisan masyarakat telah disusun oleh Rasulullah SAW dalam satu barisan yang mempunyai kegunaan dan peranan masing-masing. Atas dasar ini, jika ada gerakan Islam yang menumpukan perhatian mereka kepada golongan 'elit' dan 'intelek' sahaja, perjuangan mereka sebenarnya telah menyimpang daripada sirah Rasulullah SAW.!

Mari kita lihat secara dekat bagaimana individu-individu (yang mempunyai berbagai-bagai kepakaran) itu dapat diubah daripada membina jahiliyah (dengan kelebihan-kelebihan itu) kepada membina Islam. Sebelum para sahabat diajak menegakkan Islam melalui bidang masing-masing, Rasulullah terlebih dahulu menanam iman di dalam jiwa mereka. Agar dengan itu mereka akan menjadi orang yang cintakan hidup akherat, rindu dengan syurga, gerun dengan neraka dan kasih sayang sesama Islam. Keadaan daripada penanaman iman dan tauhid di dalam hati individu-individu itu, maka lahirlah peribadi-peribadi yang telah berubah wataknya. Dari watak yang bengis dan kejam kepada kasih sayang dan pemaaf. Daripada seorang yang pembohong, jahil dan mengutamakan hawa nafsu kepada seorang yang jujur, berilmu dan menegakkan hukum Allah.

Tegasnya, Rasulullah SAW telah berjaya menukar mereka yang dulunya menyembah berhala kepada menyembah Allah. Mereka yang dulunya terbiar, hidup dalam perhambaan dan terasuh dengan jalan yang salah oleh para pemimpin jahiliyyah kepada satu cara hidup dan perjuangan di mana bakat semulajadi terus dipupuk dan dibajai.

Daripada penanaman iman ini lahirlah ahli fikir yang agung sedangkan dahulu ia adalah peminum arak. Lahirlah pentadbir-pentadbir yang cekap sedangkan dahulunya mereka adalah golongan bawahan yang tertindas. Individu-individu yang dulunya diperhambakan oleh hawa nafsu kini menjadi panglima perang yang gigih berperang menentang orang kafir dan menjadi abid yang sentiasa berzikir. Inilah hasil siasah Rasulullah SAW.

Soalnya sekarang, bagaimana Rasulullah SAW menanam Iman ke dalam jiwa para sahabat? Bagaimana Rasulullah berjaya menukar watak-watak jahiliyyah kepada peribadi mukmin sekaligus dapat menggunakan bakat-bakat mereka untuk Islam? Jawabnya, melalui dakwah dan tarbiah. Untuk itu Rasulullah SAW datang ke tengah masyarakat dengan menyebarkan ilmu pengetahuan, memberi tunjukajar yang baik, lunak dan menarik, bijaksana, berakhlak serta membina model masyarakat yang disarankan melalui amal makrufat yang memberi menafaat kepada masyarakat.

Dengan ini secara otomatik Islam akan diyakini sebagai cara hidup yang terbaik untuk mengatur kehidupan manusia. Islam nescaya diterima sepenuhnya untuk mengatur dan menguruskan harta, perniagaan sawah ladang, keluarga, kampung halaman, negeri, negara dan dunia seluruhnya.

Apabila Islam diterima untuk mengatur kehidupan maka terbuktilah keindahan dan kegagahannya. Bidang ekonomi ditadbir penuh jujur, cermat, cekap dan mendapat keuntungan yang lumayan . Begitu juga di bidang pertanian, tanaman dan penternakan mendapat hasil yang berkat oleh tangan petani yang beriman. Kampung ditadbir oleh ketua-ketua yang bijaksana sehingga terbinalah kampung seperti mana yang disifatkan oleh Allah Taala di dalam Al Quran:

"Jikalau penduduk-penduduk satu kampung beriman kepada Allah dan bertakwa nescaya sesungguhnya Kami (Allah)akan bukakan ke atas mereka itu keberkatan daripada langit dan bumi."

Begitu juga , Rasulullah SAW berjaya menghasilkan pentadbir-pentadbir peringkat negara sehingga tertegaklah apa yang difirmankan Allah:

"Negara makmur yang mendapat keampunan Tuhan."

Ini lah rahsia politik Rasulullah. Bermula dengan tapak dakwah dan tarbiah yang menanamkan iman didalam hati sanubari setiap individu, sehinggalah keyakinan kepada ALlah, rasul dan hari akherat tergambar dalam sikap dan tindakan. Tahap kedua ialah memupuk bakat dan kelebihan semulajadi yang ada pada individu-individu yang beriman itu dan mula mengatur bidang-bidang yang sesuai supaya bakat mereka terus berperanan. Akhirnya mulalah satu bentuk kehidupan Islam yang menyeluruh dapat dilihat dan dirasakan oleh masyarakat. Kemudian dengan sendirinya Islam akan diakui sebagai satu-satunya agama yang mampu mengatur hidup manusia. Ertinya politik Islam bermula daripada mentadbir diri, keluarga kemudian membina cara hidup Islam di seluruh aspek kehidupan samada di bidang pertanian, perniagaan, perubatan, pendidikan dan akhirnya sampailah ke peringkat mengatur negara dan dunia!

Bentuk politik yang beginilah yang wajib ada dalam gerakan Islam. Dan siapa yang menolaknya, ertinya ia telah memisahkan agama daripada politik. Politik tidak boleh difahami secara dangkal mengikut kefahaman setengah-setengah pihak. Politik bukanlah sekadar mengundi dalam pilihanraya "ala-demokrasi" Barat, bukan sekadar mendaftar sebagai anggota mana-mana pertubuhan politik atau sekadar mahu dan bercita-cita untuk menjadi anggota parlimen dan lain-lain lagi. Jika fahaman-fahaman ini masih berakar umbi dalam kepala kita...ini bererti kefahaman politik kita masih sekular, masih politik yang terpisah dari agama yang pada hakikatnya masih jauh daripada politik Rasulullah SAW.

Secara terus terang kita ingin bertanya, adakah ahli-ahli politik beragama Islam sekarang mengikut jejak politik Rasulullah? Tidak ! Tidak ! Kebanyakan ahli politik pada hari ini mencedok bulat-bulat politik demokrasi Barat yang penuh dengan rebutan kuasa, guling mengguling dan tidak pernah sunyi dengan pertarungan sesama sendiri. Mengapa ini terjadi? Ini disebabkan politik Barat mempunyai satu matlamat iaitu kuasa. Dengan kuasa mereka yakin dapat mengatur hidup manusia mengikut lunas-lunas ideologi yang mereka yakini. Kapitalis dahagakan kuasa untuk melagang cara hidup kapitalis, pemuja faham sosialis inginkan kuasa untuk menyusun masyarakat berdasarkan cara hidup sosialis... tetapi Islam tidak menganggap kuasa sebagai satu-satunya jalan untuk menegakkan cara hidup Islam. Ertinya pejuang Islam tidak perlu mencontohi pejuang Nasionalis, kapitalis, sosialis, kominis yang menganggap kuasa adalah penentu segala-galanya.

Atas dasar ini, politik Rasulullah SAW bukan politik yang bertujuan untuk mendapat kuasa. Rasulullah berjuang terhadap orang kafir bukan hendak meruntuhkan kuasanya, tetapi hendak meruntuhkan akidah dan keyakinan yang karut marut dalam jiwa mereka. Mereka boleh duduk pada tempat masing-masing . Bila akidah dan keyakinan berubah, berubahlah akhlak, sikap dan pentadbiran. Sejarah telah membuktikan kejayaan politik Rasulullah ini, Khalid Al Walid pada masa jahiliyyah adalah panglima tentera yang menggugat tentera Islam, manakala beliau memeluk Islam, beliau tetap dikekalkan sebagai panglima tentera. Saidina Umar, pada masa sebelum Islam adalah seorang pembesar Quraisy, manakala memeluk Islam, beliau tetap dianggap Rasulullah SAW sebagai pembesar juga. Begitulah juga yang berlaku kepada saudagar besar dan ketua-ketua suku Arab seperti Abdul Rahman bin Auf, Abu Sufian, Amru Al As dan lain-lain lagi. Mereka tetap duduk dan terus berperanan dengan bakat masing-masing...cuma hati dan jiwa sahaja yang telah diubah!

Alangkah baiknya jika siasah Rasulullah SAW ini dicontohi oleh para pejuang Islam sepanjang zaman, iaitu dengan menawan hati bukan menawan kerusi, mengubah jiwa bukan merampas kuasa.

Malangnya ini tidak berlaku. Bahkan ada pihak yang bertanya, adakah akan berjaya jika kita mengikut siasah Rasulullah? Sampai bila kita harus menunggu untuk menawan hati dan mengubah jiwa manusia? Soalan-soalan ini jelas menunjukkan sikap gopoh, tidak faham dan lemah jiwa.

Jika orang bertanya, akan berjayakah kalau kita ikut cara Rasulullah berpolitik?

Soalan ini samalah seperti kita bertanya adakah kita akan berjaya jika kita mengikut Rasulullah di bidang perniagaan? Jawabnya, Rasulullah memang berjaya. Tidak ada catitan sejarah yang menunjukkan Rasulullah "bangkrup" dalam perniagaannya, sedangkan selama kita mengikut sistem perniagaan dan ekonomi Barat berapa ramai yang jatuh muflis? Berapa banyak hutang negara kita? Berapa ramai taukeh-taukeh besar bertukar menjadi banduan sekelip mata? Berapa banyak tanah yang dicagar di bank tergadai? Inilah jawapan kepada orang yang mahu mempertahankan sistem ekonomi Barat.

Dan inilah juga yang akan menimpa jika kita terus menafikan sistem politik Rasulullah. Kejayaan Rasulullah di bidang siasah telah jelas dan siapa yang menurut jejak langkahnya, InsyaAllah akan turut berjaya. Tanpa bersusah-susah memerah otak untuk mencari punca krisis politik yang menimpa dunia hari ini, akui sahajalah kerana kita menolak sistem politik Rasulullah.

Sukarno terperangkap dengan permainan politiknya sendiri dan akhirnya mati sebagai tahanan di dalam rumahnya sendiri. Benn Bella digulingkan dan disumbatkan di dalam penjara. Sadat ditembak dan mati terhina di muncung senjata perajuritnya sendiri. Dan ramai lagi pemimpin-pemimpin Islam yang telah, sedang dan akan jatuh terhina akibat berpolitik cara Barat iaitu cara politik yang menyalahi sunnah Rasulullah SAW.

Malah pejuang-pejuang Islam yang benar-benar ingin menegakkan Islam tetapi masih menerima jalan politik Baratpun, turut terhina dengan kekalahan memanjang.....

Politik berpilihanraya ala-barat bukanlah politik yang dicetuskan oleh sunnah. Cara ini menyeret orang yang tidak tahu menahu dalam pemerintahan seperti orang kampung, para petani, para nelayan ke kancah politik yang penuh tipu daya dan putar belit..... Memang mereka boleh berhujah dengan kata-kata, "Politic is not dirty, but politicians make it dirty," tetapi kita tidak pernah melihat kejujuran dihargai dalam politik. Memang ada ahli politik yang jujur, tetapi politik bukanlah satu medan yang mana orang jujur boleh bertahan lama!!

Sebab itu kita ingin menyatakan bahawa," Politic is a dirty game, the politicians make it dirtier," Sudah lumrah mengikut falsafah politik barat, matlamat menghalalkan cara. Sedangkan mengikut politik Islam, matlamat yang benar mesti diperjuangkan mengikut jalan yang benar. Dan Islam menolak jalan perjuangan yang salah walaupun cita-cita dan matlamatnya baik.

Inilah politik barat. Satu bidang yang memang ada jurang yang dirancang di hujungnya. Mahu tidak mahu, kita "terpaksa" jatuh ke dalamnya. Oleh itu kita mesti menolak 100% matlamat, kaedah dan apa saja yang berkaitan dengannya. Menerimanya bererti menjemput kehinaan. Bertolak ansur dengannya bererti rela menerima kemusnahan. Sekarang timbul persoalan, siapakah ahli siasah yang sebenarnya?

Ahli siasah yang sebenarnya ialah dia yang dapat merancang, bertindak dan berjuang menegakkan Islam dalam apa keadaan sekalipun. Rasulullah adalah 'Bapa Politik Islam'. Baginda dapat mencari ruang di celah-celah asakan jahilyyah untuk menegakkan Islam. Rencananya dapat menembusi dinding Darul Nadwah, "Parlimen" orang Arab jahiliyyah dan berjaya menukar orang yang pernah duduk di kerusi Darul Nadwah menjadi "orang penting" dalam pemerintahan Islam. Sebab itu bukanlah mustahil jika ada pejuang Islam yang mampu mengubah tokoh-tokoh politik yang sedang berkuasa sekarang kepada cara pemerintahan dan pentadbiran Islam. Sekali lagi, kita katakan....Ini tidak mustahil!!!

Tetapi kenyataan ini akan menimbulkan isu kontravesial terutamanya di kalangan parti-parti politik yang bercorak Islam. Apa yang dilakukan oleh parti-parti ini bukanlah hendak menawan hati lawannya dengan menanam iman dan takutkan Allah, tetapi hendak menawan kedudukan dan kerusi-kerusi kebesaran mereka. Sebab itu tidak hairanlah jika datang tentangan yang hebat dari lawan mereka dan timbul tuduhan-tuduhan daripada masyarakat Islam yang mengatakan mereka inginkan pangkat dan kedudukan, bukan hendak meninggikan syariat Islam.

Lebih-lebih lagi , parti-parti politik ini suka mencari kesalahan parti musuhnya, kemudian ditelanjangkan di khalayak ramai. Ini bukan cara politik Rasulullah dan ini menyimpang terus dari ajaran Islam. Jika kita terus menerus mengamalkan cara ini, percayalah, perjuangan kita tidak akan sampai ke mana, orang semakin hari semakin lari dan benci kepada kita. Akibat daripada ini, kita tuduh masyarakat lari dari Islam, walaupun yang sebenarnya mereka lari daripada kita. Sebaliknya di pihak masyarakat pula , mereka menganggap Islam itu ganas, kasar dan menyusahkan sedangkan yang sebenarnya ahli politik itulah yang bersikap demikian, bukan ajaran Islam!

Pengalaman-pengalaman yang kita telah alami, terutamanya peristiwa-peristiwwa pahit yang melanda masyarakat Islam akibat perebutan kuasa sepatutnya telah lama mengajar kita bahawa inilah masa yang paling sesuai untuk kembali kepada sistem politik Rasulullah. Masyarakat sepatutnya dapat menilai politik yang mana yang dapat memberi kebahgiaan dan keamanan untuk negara. Apakah kita masih mahu mempertahankan sistem politik yang menimbulkan huru-hara? Atau mulai saat ini kita menerima politik Rasulullah yang telah terbukti berjaya? Terpulanglah kepada masyarakat menimbangkannya.

(Artikel dari pembacaan)

Selasa, 2 Mei 2017

Kehidupan di Dunia Hanya Sementara dan Akhirat Adalah Tempat Yang Kekal Abadi

أًلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad S.A.W. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.

KEHIDUPAN dunia bukanlah kehidupan hakiki dan ia diibaratkan perhentian seorang musafir buat seketika untuk sampai ke tempat tujuannya. Justeru, setiap saat kematian sentiasa menghampiri kita untuk menuju ke alam akhirat.

Sesungguhnya kematian tidak mengenal usia dan tidak mengenal kedudukan. Ia boleh berlaku bila-bila masa dan di mana juga. Oleh itu, kita perlu sentiasa bermuhasabah dan seterusnya mempersiapkan diri dengan bekalan sebelum menghadapi kematian untuk menuju kehidupan hakiki.

Persiapan awal penting bagi setiap Muslim kerana peluang kehidupan di dunia dikurniakan Allah bagi setiap insan hanyalah sekali saja dan tiada lagi peluang kedua. Allah banyak merakamkan kisah penyesalan orang kafir musyrik di alam barzakh dan alam akhirat dalam al-Quran.

Namun, penyesalan mereka itu tiada gunanya kerana mereka sudah diberikan peringatan demi peringatan oleh nabi dan rasul, namun mereka mengingkarinya.

Firman Allah bermaksud: “Dan perihal hari orang yang zalim menggigit kedua tangannya sambil berkata: Alangkah baiknya kalau aku mengambil jalan bersama-sama Rasul? Wahai celakanya aku, alangkah baiknya kalau aku tidak mengambil si anu itu menjadi sahabat karib. Sesungguhnya dia sudah menyesatkan aku dari jalan peringatan setelah ia disampaikan kepadaku. Dan adalah syaitan itu sentiasa mengecewakan manusia (yang menjadikan dia sahabat karibnya). Dan berkatalah Rasul: Wahai Tuhanku sesungguhnya kaumku menjadikan al-Quran ini satu perlembagaan yang ditinggalkan, tidak dipakai.” (Surah al-Furqan, ayat 27-30)

Perlu diinsafi bahawa antara ciri-ciri Muslim bijaksana ialah Muslim yang sentiasa melakukan muhasabah diri dan membuat persiapan bagi menghadapi kematian. Betapa ramai manusia menjadi lupa daratan. Betapa ramai manusia menjadi ingkar. Betapa ramai manusia tidak dapat bersyukur. Betapa ramai manusia menjadi derhaka dan berkhianat. Mereka melupakan tujuan hidupnya ketika di dunia dan hanya mengejar kenikmatan dunia . Dunia yang dikejar akan berakhir. Tempat manusia hidup. Tempat manusia memuja kenikmatan. Semuanya menjadi sia-sia belaka.

Kehidupan di dunia merupakan permainan dan senda gurau. Ada kalanya menang ada kalanya kalah. Susah dan senang silih berganti. Senangnya merupakan kesenangan yang menipu, sedihnya merupakan kesengsaraan sementara. Itulah di namakan kehidupan di alam fana. Sungguh berbeda dengan kehidupan sejati dan abadi di akhirat nanti. Barangsiapa senang, maka ia akan selamanya senang (Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam golongan ini). Barangsiapa menderita, maka ia akan menderita selamanya (na’udzu billahi min zalik).

Al-Quran menyebutkan bahawa kehidupan di dunia tidak lebih hanya main-main dan senda gurau semata:

Firman Allah SWT maksudnya : "Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?" (Surah Al-An'Am ayat 32)

Firman-Nya lagi yang bermaksud : "Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui." (Surah Al-Ankabut ayat 64)

Firman Allah SWT maksudnya : "Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu." (Surah Muhammad ayat 36)

Apabila kalian merasai kesukaran dan menghadapi banyak masaalah hidup di dunia ini, janganlah berputus asa dan rasa kecewa kerana sesungguhnya Allah SWT adalah tempat bergantung dan tempat di letakkan sepenuh pengharapan. Berdoalah bersungguh-sungguh kepada-Nya.

Bersabda Rasulullah Sallallahu ’Alaih Wa sallam: “Doa orang yang sedang menderita (kesedihan yang mendalam) ialah: "Ya Allah, RahmatMu aku harapkan, janganlah Engkau serahkan segala urusanku kepada diriku sendiri walau sekejap mata, perbaikilah segala urusanku, tiada Ilah yang berhak disembah selain Engkau.” (HR Abu Dawud)

Dalam kehidupan ini ada bertingkat-tingkat tentang kenikmatan dunia. Manusia berlumba-lumba mengejar, hingga kepayahan, dan umurnya habis, dan hidupnya tersungkur, hanya diarahkan mengejar kenikmatan dunia. Tak ada kenikmatan yang sejati. Kenikmatan yang diinginkan manusia dalam kehidupan itu hanyalah kenikmatan yang semuanya hanya ilusi. Khayalan dari manusia yang sudah menjadi tabiat hidupnya hanya untuk kenikmatan dan kemegahan.

Ketahuilah, sesungguhnya kenikmatan yang teragung dan terbesar, iaitu kenikmatan yang dirasai sepenuhnya di hari akhirat nanti. Kenikmatan akhirat itulah yang akan membawa hamba kepada kemuliaan yang kekal. Kerana itu, hakikatnya seorang mukmin, tidak mengejar kenikmatan dunia, yang tidak memiliki keuntungan apa-apa melainkan sedikit sahaja, dibandingkan dengan kenikmatan berupa kemuliaan disisi Allah Azza Wa Jalla.

Tidak ada maknanya kenikmatan dan kelazatan dunia seisinya, yang boleh membuat manusia menjadi lupa dan mabuk, sehingga terlena dengan kehidupan dunia. Kehidupan manusia yang sudah mabuk dunia itu, menjadi sujud, rukuk, dan ibadahnya hanya untuk memenuhi rasa kenikmatan dunia.

Hanyalah orang-orang mukmin, yang layak mendapatkan kenikmatan yang sejati, kerana pahala yang akan dikurniakan oleh Allah Rabbul alamin, sentiasa mengalir, ketika mereka makan, minum, berpakaian, tidur, terjaga, dan dalam perkahwinannya, dan semua amal mereka semata hanya diarahkan untuk mendapatkan reda-Nya. Tidak mencari reda selain-Nya. Apalagi, hanya ingin mendapatkan reda kepada manusia lainnya, yang dapat memberinya kenikmatan dunia. Itu bukan sifat mukmin yang hakiki.

Orang-orang mukmin kerinduan hanya pada kenikmatan atas keimanannya, ibadahnya, kerinduannya hanya kepada Allah Azza Wa Jalla. Ketahuilah, sesungguhnya kenikmatan dunia itu, selalu akan menghalangi seseorang memperoleh kenikmatan akhirat dan bahkan mengantarkan dirinya kepada seksa neraka. Manusia yang matlamat hidupnya kepada kenikmatan dunia, akhirnya menjadikan harta-benda, pangkat, kekuasaan, dan makhluk-makhluk, serta berbagai bentuk berhala-hala, yang menyerupai tuhan, menjadi arah dan tujuan hidup mereka. Seakan semua yang ada itu, mampu memberikan kenikmatan kepada manusia yang bersifat kekal. Karena itu, ketika diakhirat mereka saling mencerca dan menyalahkan.

Firman Allah SWT dalam al-Quran yang maksudnya : "Dan kawan-kawan mereka dari golongan manusia berkata; 'Ya Tuhan, kami telah saling mendapatkan kesenangan, dan sekarang waktu yang telah Engkau tentukan buat kami telah datang.' Allah berfirman.'Nerakalah tempat kamu selama-lamanya, kecuali jika Allah menghendaki lain.' Sesungguhnya, Tuhanmu Maha Bijaksana, Maha Mengetahui. Dan demikianlah Kami jadikan sebagian orang-orang yang zalim itu menjadi teman bagi sebagian yang lain disebabkan apa yang mereka usahakan”. (Surah al-An’aam ayat 128-129).

Kelazatan dan kenikmatan orang yang berbuat zalim dan keji merupakan istidraj (pemberian daripada Allah SWT dalam keadaan Dia murka), yang diberikan Allah SWT agar mereka merasakan seksa yang lebih berat dan mereka akan terlarang untuk merasakan kenikmatan yang paling agung. Seperti orang yang meletakkna makan yang lazat dan diletakkan racun kedalamnya, agar orang yang memakannya mati secara peralahan-lahan.

Allah SWT berfirman maksudnya : "Kelak akan Kami hukum mereka beransur-ansur dari arah yang tidak mereka mengetahui. Dan Aku memberi tangguh waktu kepada mereka. Sesungguhnya , rencana-Ku sangat teguh (inna kaidi matin)." (Surah al-Qalam ayat 44-45).

Sebagian ahli tafsir menafsirkan 'inna kaidi matin' (rencana-Ku sangat teguh), maksudnya adalah setiap kali mereka melakukan dosa, maka Kami akan memberikan nikmat kepada mereka. Itulah bagi orang-orang yang hidupnya hanya mengejar kenikmatan dunia.

Sebaliknya, seorang yang sangat takut dengan kehidupan dunia, dan hidupnya zuhud dan warak, ketika meninggalkan rombongan malaikat suci, hamba-hamba Allah yang sangat dekat kepada-Nya, datang menjemputnya menuju ke tempat yang kekal abadi untuk selama-lamanya iaitu syurga Allah SWT yang tertinggi bernama Syurga Firdaus.

Firman Allah SWT maksudnya : “Kebahagiaan di kampung akhirat itu Kami sediakan hanya bagi mereka yang tidak suka menyombongkan diri dan melakukan kerosakan di muka bumi. Dan kesudahan yang baik itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa”. (Surah al-Qashash ayat 83).

Sabda Rasulullah SAW bermaksud: “Orang yang paling bijaksana dikalangan kamu ialah orang yang bermuhasabah dirinya dan menyediakan bekalan amal salih sebelum menghadapi kematian. Orang yang tidak bijaksana ialah orang yang terpedaya dengan pujukan hawa nafsunya dan sentiasa berangan-angan kosong terhadap Allah (mengharapkan ganjaran Allah tanpa berusaha).” (Hadis riwayat At-Tirmizi dan Ibnu Majah)

Tiga amalan utama yang perlu dilakukan oleh setiap Muslim semasa hidupnya di dunia, sebagai bekalan menuju ke alam akhirat:

Amalan pertama ialah sedekah jariah atau membelanjakan harta pada jalan Allah. Perlu difahami bahawa menafkahkan harta pada jalan Allah bukan terhad kepada membelanjakan harta di jalan jihad fisabilillah, malah ia turut mencakupi amalan berzakat, bersedekah, menderma, mewakaf, perbelanjaan kepada ahli keluarga dan kaum kerabat, serta sumbangan kebajikan untuk maslahah umum.

Amalan kedua ialah menimba ilmu sama ada ilmu duniawi mahupun uhkrawi kerana Islam adalah agama yang mengimbangi antara keperluan dunia dan akhirat. Islam menggalakkan umatnya menuntut ilmu sebanyak mungkin dan Allah mengangkat darjat orang berilmu berbanding dengan orang tidak berilmu.

Hanya dengan ilmu sahajalah seseorang Muslim dapat memantapkan iman dan mempertingkatkan amal salih serta mengikhlaskan niatnya hanya kepada Allah. Baginda Rasulullah SAW pernah menyatakan kelebihan ilmu melalui hadis diriwayatkan at-Tirmizi yang bermaksud:

“Sesiapa yang berusaha menuntut ilmu, maka Allah permudahkan baginya jalan menuju syurga. Malaikat melebarkan sayapnya sebagai tanda keredaan ke atas penuntut ilmu dan seluruh isi alam langit dan bumi serta ikan di lautan mengucapkan istighfar (memohon keampunan daripada Allah) terhadap orang yang menuntut ilmu. Sesungguhnya kelebihan orang berilmu itu mengatasi orang yang abid (ahli ibadat) adalah seumpama sinaran bulan purnama ke atas gugusan bintang di langit.”

Amalan ketiga yang pahalanya berterusan sehingga ke alam akhirat ialah doa kebaikan seorang anak yang salih selepas ibu atau bapanya meninggal dunia. Alangkah beruntungnya ibu bapa, yang mampu mendidik anaknya sehingga menjadi anak yang salih dan taat kepada Allah. Pada masa sama, anak juga diasuh supaya menjadi generasi harapan yang akan menyumbang bakti berguna kepada agama, bangsa dan negara tercinta. Inilah antara ciri anak salih yang memiliki kekuatan rohani dan kehebatan jasmani yang doanya amat bernilai kepada kedua orang tua.

Demikianlah beberapa amalan salih yang perlu diamalkan sebagai persiapan menuju kehidupan hakiki. Sedarilah bahawa kehidupan dunia ini hanyalah sementara dan kehidupan hakiki adalah di akhirat. Justeru, sebelum terlambat bersegeralah kita melakukan sebanyak-banyak kebaikan dan pada masa sama menjauhkan daripada segala kemungkaran serta bersungguh-sungguh mendidik anak supaya menjadi insan benar-benar beriman dan bertakwa.

Marilah sama-sama kita jadikan kehidupaan di dunia ini sebagai medan untuk kita beramal dan menyediakan persiapan kita menuju alam akhirat. Tidak mungkin kita akan tenang dan berbahagia apabila membawa bekalan yang sedikit dan tidak berkualiti pula apabila menuju perjalanan yang jauh iaitu ke alam barzakh dan alam akhirat . Janganlah sia-siakan masa, umur, tenaga dan kekayaan yang kita miliki tanpa kita membuat pelaburan untuk bekalan kita di sana, ketika itu apa yang akan menjadi pertukaran adalah amal-amal soleh, amal ibadah, amal kebajikan yang kita lakukan di dunia ini semata-mata kerana Allah SWT. Renungkanlah dan bertindak segera tanpa ditangguh-tangguhkan lagi.