Rabu, 25 November 2015
Hati seorang ayah benar-benar terluka.
Hati seorang ayah benar-benar terluka. Petang itu dalam perjalanan pulang dari kerja, ketika seluruh tubuhnya terasa remuk dibedal beban tugas seharian, pihak sekolah anak lelakinya menelefon, meminta dia segera bertemu guru disiplin sekolah.
"Encik, anak encik terpaksa kami buang dari sekolah ini kerana masalah disiplin yang amat serius."
Ujar guru disiplin didalam bilik kaunseling yang sunyi tetapi patah bicara itu seperti bunyi letupan yang sangat membingitkan.
Kemudian dari itu dia tidak mendengar apa-apa. Dia hanya melihat kumat-kamit bibir guru disiplin membentangkan satu persatu kesalahan anaknya, sedang fikiran telah melayang ke ruang gempita penuh aib. Rasa malu, marah dan kecewa bergumpal dalam rongga dada. Muka terasa panas, arang hitam seperti tertempel di segenap ruang wajah.Tiada rayuan dibuat dan anak dibawa pulang.
Atas kekecewaan yang memuncak, dia suami isteri membuat keputusan untuk menghantar anaknya ke sebuah sekolah Tahfiz Al-Quran jauh di luar bandar. Biar anak jauh dari hangar kota, jauh dari rumah, jauh dari masakan ibu, biar jauh dari segala-galanya. Biar dia rasakan!
Pada hari anak di hantar ke asrama baru itu, tanpa mahu menoleh pada wajah, anak ditinggalkan. Dia tidak mempedulikan perasaan anaknya kerana perasaannya sendiri sarat dengan rasa kesal dan kecewa yang berlubuk.
Pada setiap bulan, dia akan ke sekolah anaknya yang jauh di luar bandar untuk membayar yuran tetapi dia tidak mahu berjumpa dengan anaknya. Itu muktamad darinya. Dia penat dan serik menaruh harapan pada anaknya.
Sehinggalah lapan bulan berlalu ketika dia menjelaskan bayaran yuran seperti biasa dan ingin berangkat pulang, seorang guru datang kepadanya dan meminta agar dia bertemu anaknya.
"Encik, silalah berjumpa dengan anak encik, kami rasa sudah lama benar dia menyebut ingin bertemu dengan ayahnya."
Perlahan bicara ustaz dalam nada merayu.
"Tak mengapalah, saya rasa tidak ada keperluan untuk itu. Biarlah dia disini dan saya akan terus membayar yuran yang sepatutnya"
Tegas jawapannya ingin memuktamadkan bicara
"Tapi, tidakkah pada hari ini encik ingin berjumpa dengan seorang Al-Hafiz?"
bisik ustaz ke telinganya
"Hari ini anak encik telah hafaz seluruh Al-Quran. Dia telah habis menghafaz dalam tempoh lapan bulan!"
Sepatah-sepatah bicara ustaz, dia hanya mendengar kehairanan.
"Tidakkah encik mahu mengucapkan sedikit tahniah kepadanya?"
Tanya ustaz mengakhir bicara.
Dia tergamam dan terdiam. Dia tidak percaya apa yang dia dengar. Dia tidak sangka dan bertanya adakah dia berhak untuk merasai keajaiban ini. Saat itu anaknya melangkah masuk, berdiri ragu-ragu dengan wajah sarat menanggung rasa rindu hati seorang anak.
Tanpa sedar, si ayah menangis dengan kuat, esakannya memenuhi ruang bilik itu. Dia meluru memeluk anaknya setelah sekian lama tidak melakukannya. Dia tidak percaya. Dia tidak menyangka bahawa dia sedang memeluk anaknya seorang Al-Hafiz dengan cahaya Al-Quran melimpah di wajah. Dia memeluk anaknya dengan begitu lama untuk menikmati rasa damai dalam hatinya sendiri.
Si anak sejak ditinggalkan ayahnya disitu lapan bulan lalu, sudah menanam tekad untuk berubah. Allah telah memberinya hidayah. Ditambah dengan didikan ustaz dan siraman cahaya Al-Quran, dia mendapat kekuatan untuk meninggalkan sejarah lampaunya dan membuat pusingan U dalam hidupnya. Benarlah, hidayah itu milik Allah.
Oleh : Ustaz Zul Ramli M.Razali
" MELAHIRKAN ULAMA RABBANI "
◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆
1] Like Facebook :
Ma'had Tahfiz Al Quran Al Imam An Nawawi (MATIN)
[ https://www.facebook.com/matin.perlis ]
2] Join Facebook Group :
MATIN | Kangar Perlis
[ https://www.facebook.com/groups/matin.perlis/ ]
3] Follow us in Twitter :
[ https://twitter.com/IlmuMATIN ]
4] Subcribe us in YouTube :
You TUBE Kompleks MATIN
[ https://www.youtube.com/user/studiomatin1 ]
◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆
#MATIN_Perlis
#MahadTahfizAlQuranAlImamAnNawawi(MATIN)
#MajlisIlmuPerlis
#Share_Ilmu
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Saya Achmad Halima Saya ingin menyaksikan karya baik ALLAH dalam hidup saya untuk orang-orang saya yang tinggal di sini di Indonesia, Asia dan di beberapa negara di seluruh dunia.
BalasPadamSaya saat ini tinggal di sini di Indonesia. Saya seorang janda dengan empat anak dan saya terjebak dalam situasi keuangan pada Maret 2017 dan saya harus membiayai kembali dan membayar tagihan saya,
Saya adalah korban penipuan kredit 3-kredit, saya kehilangan banyak uang karena saya mencari pinjaman dari perusahaan mereka. Saya hampir mati dalam proses karena saya ditangkap oleh orang-orang yang berutang, saya dibebaskan dari penjara dan saya bertemu dengan seorang teman, yang saya jelaskan situasi saya dan kemudian memperkenalkan saya kepada perusahaan pinjaman bahwa ALEXANDER ROBERT LOAN FIRM dapat diandalkan.
Untuk orang-orang yang mencari pinjaman? Jadi Anda harus sangat berhati-hati karena banyak perusahaan pinjaman di internet penipuan di sini, tetapi mereka masih sangat nyata di perusahaan pinjaman palsu.
Saya mendapatkan pinjaman dari ALEXANDER ROBERT LOAN FIRM sebesar Rp900.000.000 dengan sangat mudah dalam waktu 24 jam yang saya lamar, jadi saya memutuskan untuk berbagi pekerjaan baik ALLAH melalui ALEXANDER ROBERT LOAN FIRM dalam kehidupan keluarga saya. Saya menyarankan jika Anda membutuhkan pinjaman, silakan hubungi ALEXANDER ROBERT LOAN FIRM. hubungi mereka melalui email:. (alexanderrobertloan@gmail.com)
Anda juga dapat menghubungi saya melalui email saya di (achmadhalima@gmail.com) jika Anda merasa kesulitan atau ingin prosedur untuk mendapatkan pinjaman.