Ahad, 22 November 2015

[211115] Dato Dr Nik Muhammad Zawawi Salleh ~ Perjanjian Dgn Allah



“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): ‘’Bukankah aku ini Tuhanmu?’’ Mereka menjawab: ‘’Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi\”. Kami lakukan yang demikian itu agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: ‘’Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan).’’ (QS Al-A’raf: 172)

Saat menjelaskan ayat ini, Ibnu Katsir mengutip hadis sahihain (Bukhari dan Muslim) yang menyatakan, “Setiap anak dilahirkan dalam kondisi fitrah (suci), yakni beragama (Islam), maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya seorang Yahudi, Nasrani atau Majusi.’’

Lebih lanjut, Ibnu Katsir menegaskan, melalui ayat ini, Allah SWT menginformasikan kepada manusia, ketika mereka berada di alam ruh (rahim), Allah telah mengikat mereka dengan sebuah persaksian. YakniAllah adalah Tuhan mereka, tidak ada tuhan selain Dia.

Hal ini bertujuan agar kelak manusia tidak mengatakan mereka lalai mengenai persaksian ini. Ironisnya, setelah manusia lahir ke muka bumi, tumbuh dari kanak-kanak menjadi remaja, dewasa sampai meninggal dunia, banyak yang justru melupakan perjanjian itu.

Perjalanan hidup anak manusia diwarnai beragam peristiwa, baik yang menghadirkan suka maupun yang meninggalkan duka. Warna-warni kehidupan tersebut pada gilirannya akan membentuk pribadi setiap manusia.

Ada orang yang sebagian besar hidupnya diwarnai penderitaan dan kekecewaan, tetapi justru semakin mendekatkan dirinya kepada Allah. Hingga akhirnya Allah pun melimpahkan karunia berupa kesuksesan dan kebahagiaan hidup.

Di sisi lain, ada pula orang yang sebagian besar hidupnya diliputi kesenangan, materi berlimpah tetapi justru menjauhkan dirinya dari Allah. Pada akhirnya, berujung dengan dihilangkannya segala kenikmatan dan kesenangan hidup yang pernah dialaminya.

Pada hakikatnya, jika kita mengingat perjanjian yang pernah kita ikrarkan dan sepakati dengan Allah, maka hidup kita akan senantiasa berada di jalan yang benar dan diridhai Allah. Tetapi jika kita melupakannya, sangat mungkin melenceng jauh dari jalan kebenaran.

Janji dengan Tuhan adalah janji tauhid, janji untuk terus mengesakan-Nya, janji untuk selalu berada di jalan-Nya. Jika janji tersebut kita pegang teguh, Tuhan pun terus menuntun kita tetap berada di jalan-Nya.

Tetapi jika kita mengingkarinya, Dia pun akan memalingkan wajah-Nya dari kita. Tuhan sesuai persangkaan kita kepada-Nya. Jika kita mengingat-Nya dalam diri kita, Dia pun akan mengingat kita dalam diri-Nya. Demikian disebutkan dalam sebuah hadis qudsi.

Betapa banyak di antara kita atau mungkin diri kita sendiri yang sering melupakan Tuhan. Tuhan hanya kita tempatkan di masjid, mushala, tempat-tempat ibadah, majelis taklim serta majelis dzikir. Tapi, saat kita di kantor, pasar, tempat kerja, dan jalan, kita tinggalkan Tuhan.

Kita tak sertakan Dia dalam aktivitas keseharian. Maka, yang terjadi adalah munculnya manusia-manusia berkepribadian ganda. Di satu sisi mereka kelihatan khusyuk ketika beribadah, di sisi lain mereka juga gemar korupsi dan curang dalam berdagang.

Perilaku mereka sehari-hari seringkali tidak mencerminkan ibadah yang mereka lakukan. Mereka tidak risih dan tanpa malu lagi berselingkuh, berzina, meganiaya, bahkan membunuh. Inilah bukti nyata manusia sering melupakan Tuhannya.

Mereka melalaikan janji sucinya dengan Tuhan untuk menjadi hamba-Nya yang saleh. Mari kita kembali mengingat perjanjian dengan Tuhan, kemudian kita penuhi janji tersebut. Dengan demikia, kita mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat kelak.

1 ulasan:

  1. Saya Achmad Halima Saya ingin menyaksikan karya baik ALLAH dalam hidup saya untuk orang-orang saya yang tinggal di sini di Indonesia, Asia dan di beberapa negara di seluruh dunia.
     Saya saat ini tinggal di sini di Indonesia. Saya seorang janda dengan empat anak dan saya terjebak dalam situasi keuangan pada Maret 2017 dan saya harus membiayai kembali dan membayar tagihan saya,
    Saya adalah korban penipuan kredit 3-kredit, saya kehilangan banyak uang karena saya mencari pinjaman dari perusahaan mereka. Saya hampir mati dalam proses karena saya ditangkap oleh orang-orang yang berutang, saya dibebaskan dari penjara dan saya bertemu dengan seorang teman, yang saya jelaskan situasi saya dan kemudian memperkenalkan saya kepada perusahaan pinjaman bahwa ALEXANDER ROBERT LOAN FIRM dapat diandalkan.
    Untuk orang-orang yang mencari pinjaman? Jadi Anda harus sangat berhati-hati karena banyak perusahaan pinjaman di internet penipuan di sini, tetapi mereka masih sangat nyata di perusahaan pinjaman palsu.
     Saya mendapatkan pinjaman dari ALEXANDER ROBERT LOAN FIRM sebesar Rp900.000.000 dengan sangat mudah dalam waktu 24 jam yang saya lamar, jadi saya memutuskan untuk berbagi pekerjaan baik ALLAH melalui ALEXANDER ROBERT LOAN FIRM dalam kehidupan keluarga saya. Saya menyarankan jika Anda membutuhkan pinjaman, silakan hubungi ALEXANDER ROBERT LOAN FIRM. hubungi mereka melalui email:. (alexanderrobertloan@gmail.com)
    Anda juga dapat menghubungi saya melalui email saya di (achmadhalima@gmail.com) jika Anda merasa kesulitan atau ingin prosedur untuk mendapatkan pinjaman.

    BalasPadam